Examine This Report on buku sirah nabi muhammad ustaz wadi anuar
Examine This Report on buku sirah nabi muhammad ustaz wadi anuar
Blog Article
seven. MALAM MENJELANG PECAHNYA PERANG BADR Kafilah sedang menuju bukit Badr yang terletak sekitar one hundred fifty km. dari Madinah. Badr adalah pusat perdagangan, yang kendatipun tidak sebesar Ukadz namun karena sumber mata airnya yang mempesona maka selama 10 hari pada bulan Dzulqa'dah setiap tahun selalu ramai dipadati orang-orang Arab yang datang dari berbagai penjuru untuk berbelanja atau menjajakan dagangan. Target Abu Jahal adalah menyelamatkan kafilah sampai di Badr. Jika ternyata selamat, maka mereka akan tinggal beberapa hari; makan, minum dan bersenang-senang untuk membuktikan kepada dunia bahwa mereka tidak gentar menghadapi siapapun dan bahwasanya jalur perdagangan telah terbuka oleh Qureisy tanpa ada yang berani menghadang atau mengganggu kafilah dagang. Dan jika ternyata tidak selamat maka Qureisy juga telah siap siaga untuk angkat senjata. Pesepsi Abu Jahal dalam kondisi seperti ini kiranya tepat dan logis. Bahkan sekiranya kafilah selamat sekalipun, orang-orang Qureisy harus menampakkan kekuatannya agar dunia dapat melihat bahwa mereka tidak gentar menghadapi Muhammad dan kekuatan Madinah. Kesempatan satu-satunya untuk tujuan tersebut hanya terdapat di Badr. Mereka dapat menampakkan diri sebagai orang-orang berkecukupan, kaya dan kuat, tak ketinggalan gaya santai yang menunjukkan sikap memandang remeh lawan. Dengan demikian diharapkan bahwa orang-orang Arab yang telah berpaling dari Qureisy seperti suku Juheina, Bellay, Dhamrah dan penduduk Hijaz lainnya bergabung kembali dalam persekutuan dengan Qureisy. Orang-orang Qureisy cukup mengerti watak penduduk yang hidup di semenanjung luas itu tanpa pemerintah, tanpa undang-undang dan tanpa jaminan keamanan kecuali berlindung di bawah suku terkuat.
My two beloved types of Islamic literature while in the English language are Qur’an translations and Seerah. for my part, these two genres are the litmus test for irrespective of whether a language has reached actual significance within the realm of Islamic literature. In my limited, layperson looking at I have discovered that there is a broad spectrum of English language Seerah books. This spectrum ranges from rigorously authenticated but fewer than Preferably translated/published at one particular finish and fantastically composed/aesthetically satisfying but missing in genuine tutorial toughness on one other. “Prophet of Mercy” by Shaykh Abul Hasan Ali Nadwi would be the closest that I have found to bridging that gap. Despite the fact that my personalized beloved continues to be Muhammad by Martin Lings as a consequence of the beauty of the producing, this Seerah is authenticated and cited much much better than any other I've examine. it's tutorial energy similar to the English translation of Ar-Raheeq Al Makhthum but delivers it in a highly effective and at times, lovely, translation. I stumbled on this certain reserve while examining Shaykh Bilal Ali Ansari’s exceptionally comprehensive guide review of A further English Seerah, “Revelation” by Meraj Mohuiddin (...). On this comprehensive review Ansari points out places for advancement in long run editions of “Revelation”, many of which Dr Mohuiddin has agreed to incorporate Later on.
adalah buku yang penting, tidak hanya bagi kaum Muslim, tetapi juga non-Muslim untuk memahami kisah Muhammad dan ajaran yang dibawanya secara lebih jernih.
Di dalam kecamuk perang kerapkali ada sahabat yang tersentak oleh dahsyatnya bentrokan pertama namun Rasulullah tetap tegar dan menguasai situasi, mengatur dan memimpin jalannya perang seolah-olah beliau tidak sedang dalam medan perang. Beliau sama sekali tidak pernah mementingkan diri lebih dari perhatiannya kepada para sahabatnya dan bagaimana memenangkan perang. Seusai perang, beliau tidak pernah menilai siapa diantara para sahabatnya yang telah melakukan kesalahan, karena menyadari bahwa beliau bukan panglima melainkan soko-guru dan pemberi petunjuk dengan menjadikan dirinya sebagai contoh dan suri tauladan hingga yang merasa bersalah sadar sendiri akan kesalahannya dan tidak akan pernah mengulangi lagi tanpa Rasulullah merasa perlu menegurnya. Di antara kelebihan dan keistimewaan Rasulullah adalah beliau mampu mengenali para sahabatnya walaupun dalam perang besar-besaran. Dalam perang yang sedang berkecamuk sekalipun, beliau selalu memantau keadaan mereka. Beliau dengan mudah dapat mengenali wajah asing yang umumnya adalah mata-mata. Lebih dari sekali terjadi bahwa wajah asing tersebut ternyata mata-mata yang menggabungkan diri kedalam barisan sahabat dalam rangka memperoleh informasi yang akan disampaikannya kepada pihak lawan. Rasulullah sendiri yang langsung menghadapinya dan diajak masuk Islam; jika ia bersedia beliau memaafkannya karena Islam menghapuskan kehilafan dan dosa-dosa lama.
Selanjutnya, berikut kita simak paragraf ketiga dari riwayat Bukhari yang berbunyi : “Sedang berada di Gua Hira kebenaran datang kepadanya berupa malaikat yang menyuruhnya membaca. Beliau bersabda: Jawabku, bukanlah aku seorang pembaca. Beliau bersabda: “malaikat itu merangkul dan memeluk tubuhku hingga aku merasa tak berdaya, kemudian melepaskan dan menyuruh membaca, aku jawab: bukanlah aku seorang pembaca, lalu merangkul dan memelukku lagi seperti semula hingga merasa tak berdaya, kemudian melepaskan dan menyuruhku lagi membaca; aku jawab bukanlah aku pembaca lalu merangkul dan memelukku lagi kemudian melepaskan dan berkata: “Bacalah dengan nama Tuhanmu.....”; Ini adalah uraian yang dengan tepat dan ringkas menerangkan kejadian maha agung dalam sejarah umat manusia; yakni peristiwa lahirnya Muhammad sebagai Nabi, peristiwa lahirnya Islam. Oleh karena peristiwa ini adalah yang satu-satunya terjadi dalam sejarah di mana seorang manusia menerima wahyu dan beralih menjadi Nabi, maka layak untuk mencermati setiap kata dan setiap gejala yang ada di antara baris-baris dan kejadiannya. Seperti telah disinggung di atas waktu terjadinya peristiwa tersebut adalah antara dzuhur dan magrib. Pada hari itu Muhammad dijadwalkan kembali ke rumah sebelum matahari terbenam. Kesendirian Muhammad di gua pada saat kejadian tanpa ditemani oleh keluarganya mempunyai makna tersendiri. Tidaklah memungkinkan bagi Muhammad untuk ditemani oleh siapapun karena beliaulah sendiri yang harus menyaksikan dirinya menerima wahyu agar dapat merasakan seluruh pengalaman yang mengiringinya.
Bakr memperhitungkan bahwa pertemuan akan dilangsungkan untuk bermusyawarah di mana kesepakatan mayoritas akan menentukan. Ia menyadari bahwa orang-orang al-muhajirin tidak mempunyai harapan untuk menang tanpa bantuan kelompok besar yang datang secara mendadak seperti yang dilakukan oleh Aslum dan kaumnya. Jika argumentasi ini tepat berdasarkan sumbersumber yang ada maka wajar jika semua ini adalah hasil rekayasa yang amat baik dan jeli oleh Abu Bakr. Orang-orang Aslum adalah kaum muslim yang merupakan anggota masyarakat Islam. Meminta dukungan mereka dalam kondisi seperti ini adalah logis, konstitusional buku sirah nabi muhammad ustaz wadi anuar dan ada hikmahnya sebab dari mana orang-orang al-muhajirin dapat memperoleh dukungan suara banyak di tengah lautan manusia dari al-anshar yang diantara mereka ada yang berpikiran seperti AlHubab. Tentu umat akan terancam berantakan. Menurut Al-Hubab jika harus terpaksa, orangorang al-anshar memisahkan diri seperti sedia kala dan menentang pemerintahan orang-orang almuhajirin. Suatu ancaman perseteruan sengit yang mengerikan. Maka siapakah yang mampu memimpin umat ini sekiranya Abu Bakr tidak melakukan rekayasa dan perencanaan baik yang sangat menguntungkan itu? Jika orang-orang al-anshar cenderung menggunakan kekerasan sesungguhnya Abu Bakr lebih memprioritaskan permusyawaratan untuk mufakat. Dan dengan sikap seperti ini ia telah menyelamatkan umat dari ancaman kebinasaan. Bahkan seandainya Ali ibn Abi Thalib hadir dalam pertemuan niscaya ia tak mampu memenangkan pergelutan karena dibutuhkan kelompok besar untuk membentuk mayoritas. Sungguh Abu Bakr telah menangani persoalan dengan cara demokratis dan memenangkannya melalui suara mayoritas. Banyak di antara penulis kita tidak menyadari bahwa Ali ibn Abi Thalib saat itu baru berusia lebih dari 30 tahun sedangkan Abu Bakr sudah lebih dari sixty tahun. Perbedaan usia mereka berselang 30 tahun. Dalam hal posisi dan kepribadian mereka hampir sama.
Semasa Ustaz Rasul Dahri menuntut ilmu di Mekah, beliau sempat bertalaqi dengan beberapa orang syeikh. Ada di antara mereka mendorong, memberi semangat dan berpesan agar berdakwah dengan tulisan serta menterjemahkan kitab-kitab turath dan kitab-kitab tulisan para ulama Salaf as-Soleh di samping berdakwah dengan cara mengajar, berceramah atau berdakwah dengan lisan.
قرأت الكتاب في ساعتين كان أسلوب الكاتب ممتعاً يحكي سيرة الحبيب بالمختصر المفيد وبشكل مبسط جداً قد أعده بما يناسب طلاب الثانوية
pada perang Badr dan Khaebar? Mereka tidak hadir karena satu alasan, yaitu bahwa 'kelompok perencana' menyadari bahwa jika tidak melakukan antisipasi preventif akan kehilangan kontrol dan tak dapat menguasai keadaan di tengah mayoritas kaum al-anshar berikut prioritas bani Hasyim yang perlu dikedepankan pada situasi yang genting ini. Pertanyaan-pertanyaan dan persoalan yang penulis ajukan bukanlah hasil renungan terhadap jalannya peristiwa belaka melainkan fakta, yang penulis akan uraikan lebih lanjut beserta buktibuktinya pada paragraf berikutnya. Barangkali sebagian dari argumentasi itu dapat diajukan sekarang dan kita akan menyaksikan kenyataan bahwa begitu Rasulullah pindah ke rumah Aisyah dan tampak penyakitnya semakin keras serta diperkirakan ajalnya sudah dekat, persoalan lantas menjadi urusan politik. Suatu perencanaan masa depan (suksesi) mulai dicanangkan dan yang paling pertama mengambil prakarsa dalam hal ini adalah Abu Bakr dan Umar termasuk Abu Ubeidah, Sa'd ibn Abi Waqqash dan juga barangkali Al-Mughirah ibn Syu'bah. Kami menilai pandangan mereka tepat dan kami memuji pula langkah-langkah mereka karena bahaya yang sedang mengancam tidak boleh dibiarkan tergantung kepada kondisi. Umat yang sedang bangkit dengan kekuasaan yang meluas mencakup seluruh semenanjung Arab bahkan sedang merambah ke luar; demikian pula harta kekayaan yang terkumpul yang meski jumlah banyaknya sedekah tidak begitu berpengaruh dalam kehidupan umat namun sebagai kekayaan yang merupakan lambang kesatuan umat , semua itu tidak boleh dibiarkan tergantung kepada keadaan dimana jika terjadi kerusuhan suatu umat besar akan hilang begitu saja? Kembali mengikuti perkembangan situasi di mana Musa ibn 'Uqbah berkata: "Tatkala Nabi observed jatuh sakit para isterinya berkumpul melayaninya beberapa hari dan beliau pun selalu mengimami shalat. Suatu saat kala azan dikumandangkan beliau memerintahkan mu'azin untuk memberitahu Abu Bakr agar memimpin shalat; Aisyah sempat mengomentari permintaan Rasulullah dan mengatakan: Abu Bakr terlalu halus perasaan sehingga jika didudukkan pada posisimu ia akan menangis, mengapa bukan Umar saja?
Demi menyaksikan pemandangan itu Umm Sa’d ibn 'Ubadah, ibunda sang bocah yang sangat dermawan cepat-cepat menggantinya dengan susu lain dan bersikeras agar Rasulullah meminumnya, lantas beliau meminum sedikit sembari mendo’akan keluarga Sa’d ibn ‘Ubadah. Setelah itu tugas-tugas kenabian dan urusan jamaah serta ibadah setiap hari berjalan seperti biasa. Beliau tidak kembali ke majlis di mesjid kecuali setelah shalat isya’. Kiranya beliau tidak istirahat dalam sehari semalam kecuali tiga atau empat jam. Dikatakan terkadang beliau mendapatkan kesempatan untuk tidur beberapa saat setelah dhzuhur tapi bagaimanapun saat-saat istirahat tersebut seluruhnya tidak akan lebih dari empat jam. Dapat dibayangkan keadaannya jika aktifitas seperti ini berlangsung sejak beliau menerima wahyu pertama hingga akhir hayatnya. Pertanyaannya, terutama kepada para dokter, apakah kegiatan dan aktifitas yang padat dan memberatkan seperti semua ini, padahal waktu istirahat sedikit sekali, tidak menjadikan besi aus apalagi Muhammad observed yang tidak diciptakan dari besi? *** Agak mundur sedikit ke peristiwa perang Khaebar yang pada saat itu usia Rasulullah sudah menginjak fifty eight tahun sedangkan peperangan tersebut bukanlah peperangan gampang. Khaebar adalah wilayah semenanjung bagian utara yang paling kaya dengan tanah pertanian yang subur dan peternakan dimana terdapat pusat-pusat perniagaan yang kaya pula. Para penduduknya mampu menurunkan 10.000 pejuang ditambah ribuan personil pasukan gerombolan Ghathfan yang bersekutu dengan mereka. Pertempuran sedemikian sengitnya sehingga salah satu anak panah sampai mengenai pakaian Rasulullah memaksa beliau memindahkan pos komandonya berkali-kali. Pertempuran berlangsung lebih dari 20 hari dan usai setelah pertahanan akhir Khaebar takluk dan rela menerima hukum Allah.
Jika Muhammad sendiri sampai saat dan detik itu belum terlintas dalam benaknya bahwa beliau akan menjadi Nabi, bagaimana mungkin terbetik dalam benak Khadijah? Kemudian apakah gerangan yang membangkitkan bisikan hatinya? Apakah ada dalam dialognya dengan Muhammad yang menunjukkan hal itu? Pertanyaan yang bernada kritik ini sengaja kami ajukan untuk lebih memperdalam kesan bahwa kita harus sangat berhati-hati dalam memilih kata-kata yang digunakan untuk menguraikan sejarah hidup Rasulullah. Susunan kata yang memperhatikan gaya sastra nan indah hanyalah akan mengaburkan masalah dan menghalangi kita memahami dan mencerna susbtansi sejarah. Pemahaman itu sendiri akan jauh lebih indah dan lebih mengena dari pada memilih gaya bahasa sastra, apatah lagi jikalau gayanya cuma merupakan ciplakan dan cuplikan dari tulisan seorang orientalis Perancis seperti Emile Dermenghem. Dalam volume II buku Tarikh al-Islam karya Muhammad ibn Ahmad ibn Utsman az-Dzahaby tercatat pengakuan Musa ibn ‘Uqba dalam bukunya, al-magazy bahwa ketika Rasulullah merasakan beban berat dari mimpi-mimpinya dan menceritakannya kepada Khadijah, Allah SWT melapangkan dadanya dan memeliharanya dari sikap ingkar sehingga ia menenangkan suaminya dengan mengatakan "suatu tanda kebaikan". Kemudian beliau menceritakan bahwa dadanya dibelah lalu dicuci, dibersihkan dan ditutup kembali seperti sedia kala, ia berkata "ini betul-betul pertanda kebaikan, maka bergembiralah". Pernyataan 'Uqbah yang menegaskan bahwa Allah melapangkan dada Khadijah untuk percaya dan memeliharanya dari sikap ingkar 36
Mizanstore.com sebagai toko buku on the internet memberikan fasilitas pelayanan terbaik dengan berbagai pilihan pembayaran terpercaya. Kamu bisa beli buku on-line dengan memilih satu dari enam metode pembayaran paling mudah yang tersedia di Mizanstore.com untuk setiap transaksi pemesananmu.
Ada sebagian kecil penduduk yang mengingkari penyembahan kepada berhala tersebut dan tetap berpegang teguh kepada kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Mereka dikenal dengan nama al-Hanifiyah yang walaupun konsepsi keimanannya masih samar namun tetap komitmen menegakkan dasar-dasar akhlak dan moral yang dianjurkan dalam kitab-kitab suci yang pernah ada. Di antara tokoh-tokohnya yang terkemuka adalah Zaid ibn 'Amr ibn Nufeil dan Waraqah ibn Noufal yang sering diidentikkan dengan golongan pencari kebenaran. Oleh sebab itulah tepat sekali tindakan Khadijah RA. ketika bersegera menemui Waraqah untuk menanyakan perihal yang dialami suaminya. Dan langkah itu sendiri menunjukkan kepada kita betapa agung kepribadian Khadijah sebagai pelopor dan pemuka Islam, karena dengan tindakan tersebut dapat memberikan ketenangan kepada Rasulullah bahwa yang dialaminya bukanlah godaan setan, ataupun mimpi buruk melainkan kabar gembira akan datangnya kemuliaan yang agung.
Semua fenomena keislaman world-wide ini bermula dari seorang sosok: Muhammad. Pantaslah jika orang-orang tidak pernah berhenti ingin mengetahui siapakah nabi umat Islam ini.
Report this page